Home » » Kedudukan Kerbau bagi masyarakat Jawa

Kedudukan Kerbau bagi masyarakat Jawa

contoh iklan

Kedudukan Kerbau bagi masyarakat Jawa - Kerbau atau ‘Kebo’ dalam bahasa Jawa,  merupakan hewan peliharaan yang paling akrab dengan kehidupan masyarakat Jawa sejak jaman dahulu. Bahkan di candi Mendut yang dibuat pada abad ke 9, sudah terdapat relief yang bergambar kerbau. Saking akrabnya dengan hewan ini, banyak tokoh dalam sejarah menggunakan namanya begitu juga dalam peribahasa Jawa.


Kedudukan Kerbau bagi masyarakat Jawa

Tambo Minangkabau menulis, kerajaan Majapahit pada tahun 1293 - 1500M, saat mengembangkan kekuasaannya di pulau Sumatera juga membawa kerbau aduan. Sayangnya, kerbau aduan dari Majapahit kalah karena dicurangi terlebih dahulu.

Sebelum petani mengenal traktor pada tahun 1980-an sampai sekarang, petani di Jawa tidak dapat dilepaskan dari ‘luku-garu’ yang ditarik kerbau sepasang. Begitu juga dalam upacara tradisional, kepala kerbau digunakan sebagai tumbal dalam peresmian proyek.

Bahkan di Pabrik Gula, PG. Tasikmadu milik Mangkunegara, pada setiap acara penggilingan pertama selalu mengadakan selamatan dengan mengarak tujuh kepala kerbau.

Kerbau sebagai hewan bertubuh besar dan kuat memang merupakan tenaga andalan bagi petani dan juga menjadi tolok ukur kekayaan seorang petani. Semakin banyak kerbau yang dimiliki maka derajat kekayaannya juga semakin tinggi.

Jika ada orang menangis karena kematian kerbaunya maka orang itu bukan menangisi kerbaunya tapi menangisi hilangnya hartanya. Saking sayangnya terhadap kerbaunya, petani pada tahun 1940-an tanpa merasa jijik dan risih menempatkan kerbau di ruang tamunya, asalkan dekat dengan hewan peliharaannya itu.

Secara umum kerbau dianggap sebagai hewan yang bodoh sehingga ada istilah 'longa-longo koyo kebo' atau 'koyo kebo dicucug irunge'.

Namun di keraton Kartasura, kerbau yang bernama 'Kyai Slamet' sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat. Bahkan kotorannya atau 'tletong'nya dijadikan rebutan, konon katanya berkhasiat sebagai obat.

Kerbau Dalam Sejarah

Jika kita menengok ke belakang, pada jaman dahulu dalam sejarah kerjaan di Jawa banyak tokoh dalam sejarah yang menggunakan nama kerbau, seperti nama-nama berikut ini.

1. Kebo Ijo

Kebo Ijo adalah tokoh yang menjadi korban intrik politik Ken Arok dalam merebut kekuasaan Tumapel dan cinta Ken Dedes. Ken Arok berhasil membunuh Tunggul Ametung lalu menjadi penguasa Tumapel sementara Kebo Ijo yang menjadi kambing hitamnya harus mati di tiang gantungan.

2. Kebo Marcuet

Kebo Marcuet adalah tokoh yang dianggap memberontak terhadap pemerintahan Majapahit dibawah Ratu Kencono Wungu. Sehingga sang ratu membuat sayembara, siapa saja yang dapat mengalahkan Kebo Marcuet, jika lelaki akan dijadikan suami, jika perempuan akan dijadikan saudara angkat.

Dan ketika Minak Jinggo berhasil membunuh Kebo Marcuet, ratu Kencono Wungu ingkar janji setelah melihat sosok Minak Jinggo yang jelek. Sehingga Minak Jinggo dan Blambangan memberontak kepada Majapahit.

3. Kebo Kenongo

Kebo Kenongo dan Kebo Kanigoro adalah cucu raja Brawijaya yang menolak masuk Islam. Karena kedekatan hubungannya dengan Syekh Siti Jenar, Kebo Kenongo atau Ki Ageng Pengging  juga ikut dihukum mati.

Kebo Kenongo merelakan kematiannya di tangan Sunan Kudus, muridnya sendiri. Sebelumnya, beliau minta agar anaknya kelak menjadi raja, yaitu Jaka Tingkir.

Sementara Kebo Kanigoro, kakaknya, moksa di daerah gunung Merapi.

4. Kebo Anabrang

Kebo Anabrang adalah salah seorang senopati perang kerajaan Singosari yang dikirim ke Pamalayu. Sekembalinya dari Pamalayu, ia mendapati kerajaan Singasari sudah runtuh sehingga ia mengabdikan diri kepada Raden Wijaya, raja Majapahit.

Kerbau dalam Peribahasa Jawa

Ana kebo bule mati setra
Artinya : Orang pandai merasa malu karena tidak ada yang mempelajari ilmunya.

Kebo kabotan sungu
Artinya : Keluarga yang memiliki anak banyak tapi tidak bisa mencukupi kebutuhannya.

Kebo nyusu gudel
Artinya : Orang tua yang menuntut ilmu pada anaknya

Ojo cedhak kebo gupak
Artinya : Jangan bergaul dengan orang jahat nanti ketularan sifat jahatnya.

Kebo mutung ing pasangan
Artinya : Meninggalkan kewajiban sebelum selesai.

Demikian kedudukan kerbau atau 'kebo' dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Sumber : Gunarso TS.

contoh iklan

0 komentar:

Posting Komentar