Home » » Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes

contoh iklan

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes – Adalah aplikasi berbasis komputer yang menerapkan Sistem Pakar guna mendeteksi penyakit Diabetes. Aplikasi ini dibangun berbasis web dengan judul lengkap “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Menggunakan Pendekatan Naϊve Bayesian Berbasis Web” yang merupakan tugas akhir mahasiswa STIKOM Balikpapan.

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes
Sumber Gambar : Pakardiabetes.com

Berikut ini adalah penjelasan yang ada di Bab I tugas akhir yang berjudul “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Menggunakan Pendekatan Naϊve Bayesian Berbasis Web

Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang banyak dijumpai dengan prevalensi di seluruh dunia 4 %. Prevalensinya akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 5,4 %. Saat ini, sudah ada 230 juta penduduk dunia yang mengidap diabetes. Angka ini naik 3 persen atau bertambah 7 juta jiwa setiap tahun. Pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 350 juta orang yang terkena diabetes.

Di Indonesia, pada tahun 1995, ada 4,5 juta orang yang mengidap diabetes, nomor 7 terbanyak di dunia. Sekarang angka ini meningkat sampai 8,4 juta dan diperkirakan pada 2025 akan menjadi 12,4 juta orang atau urutan ke-5 terbanyakdi dunia.

Diabetes telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes. Diabetes juga merupakan penyebab amputasi kaki paling sering di luar kecelakaan. Tercatat lebih dari 1 juta orang yang diamputasi akibat diabetes setiap tahun. Dibandingkan dengan orang biasa, pengidap diabetes 15-40 kali lebih sering mengalami amputasi kaki atau tungkai bawah.

Angka penderita diabetes yang didapatkan di Asia Tenggara dari data yang ada di IDF (International Diabetes Federation) adalah : Singapura 10,4 persen (1992), Thailand 11,9 persen (1995), Malaysia 8 persen lebih (1997) dan Indonesia 5,7 persen (1992). Pada saat ini, dilaporkan bahwa di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, sudah hampir 10 persen penduduknya mengidap diabetes.

Angka di atas makin lama makin bertambah seiring dengan gaya hidup modern yang serba santai, serba instant dan serba canggih. Susahnya, tidak sampai separuh jumlah pengidap diabetes yang tahu dan mau berusaha mengatasi penyakitnya.

Sayangnya peningkatan jumlah penyakit diabetes ini tidak di imbangi dengan adanya tenaga profesional di bidang ini. Hal ini sering sekali menyebabkan terjadinya kerancuan dalam menegaskan diagnosa. Banyak penyandang diabetes terutama yang ringan tidak terdiagnosa atau bahkan mendapatkan diagnosa yang salah, hal ini tentu saja merugikan si penderita tersebut.

Untuk itulah, diperlukan pemahaman dan pengetahuan tentang gejala gejala diabetes dan peningkatan upaya-upaya preventif guna mencegah secara dini penyakit diabetes. Karena semakin dini terdeteksi maka semakin besar pula kesempatan untuk sembuh.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini sangat membantu dalam proses mendeteksi adanya gejala-gejala dini dari diabetes. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi saat ini adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau yang disingkat AI yang berusaha menjadikan komputer berpikir dan menyelesaikan masalah layaknya manusia. Salah satu bentuk dari kecerdasan buatan yang banyak digunakan saat ini adalah sistem pakar.

Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik. Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Salah satu implementasi yang dapat diterapkan adalah dalam bidang diagnosa penyakit.

Sistem pakar akan terasa lebih efektif dan efisien apabila pengguna dapat mengakses sistem tersebut dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi kapanpun dan di manapun. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghubungkan sistem pakar dengan internet dengan menggunakan media World Wide Web (WWW), yaitu suatu sistem terdistribusi berbasis hypertext yang merupakan metode untuk menyimpan, memanggil dan menampilkan informasi berdasarkanpada kekuatan pemrosesan komputer.

Tujuan penggunaan media World Wide Web (WWW) adalah agar program ini dapat diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi yang telah ada. Sehingga diharapkan dengan pengembangan implementasi sistem pakar dalam bidang diagnosa sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web ini akan membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Karena Aplikasi web tidak lagi terbatas sebagai pemberi informasi yang statis, melainkan juga mampu memberikan informasi yang berubah secara dinamis, dengan cara melakukan koneksi terhadap database.

Melihat betapa pentingnya sistem pakar sebagai program aplikasi yang ditujukan untuk penyedia nasehat dan sarana bantu memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu, khususnya dalam mempermudah dan mempercepat masyarakat dan pasien dalam proses mendeteksi secara dini gangguan diabetes untuk mendapatkan solusi penanggulangan terbaik, maka penulis mencoba meneliti dan menuangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Menggunakan Pendekatan Naϊve Bayesian Berbasis Web”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dihadapi yaitu :
Bagaimana merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendeteksi penyakit diabetes sehingga masyarakat bisa mendapatkan solusi dan informasi secara optimal.?

Batasan Masalah

Sejalan  dengan  perumusan  permasalah pada rumusan masalah maka penulis membatasi permasalahan yang dibahas sebagai berikut :
  1. Input dari user berupa data pasien serta gejala-gejala yang timbul untuk menentukan hasil diagnosis berupa kesimpulan terdeteksi diabetes atau tidak.
  2. Aplikasi yang akan dibangun akan difokuskan untuk deteksi penyakit diabetes mellitus secara dini baik tipe 1 maupun tipe 2.
  3. Pengembangan aplikasi ini akan di dititikberatkan pada implementasi metode naïve bayesian.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :
Merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendeteksi penyakit dabetes mellitus sehingga masyarakat mendapatkan solusi dan informasi secara optimal.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah :

a.    Bagi Dunia Pendidikan

  1. Dapat dijadikan referensi atau acuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan analisis sistem pakar menggunakan metode Naive Bayesian.
  2. Memudahkan bagi mahasiswa lain dalam proses pembelajaran.

b.    Bagi Masyarakat

  1. Sebagai bahan acuan serta pembuka wawasan bagi masyarakat mengenai penyakit diabetes mellitus yang selama ini kurang dipahami.
  2. Mempermudah dan mempercepat masyarakat, dalam proses diagnosis serta pemberian solusi sehingga upaya-upaya preventif dan promotif akan dapat lebih di maksimalkan.

c.    Bagi Peneliti sendiri

  1. Menjadi sarana dalam menyelesaikan jenjang studi di STMIK Balikpapan.
  2. Untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu yang diperoleh sesuai dengan bidang yang diminati.
Demikian pembahasan guru-informatika tentang tugas akhir yang berjudul "Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes"

Semoga Bermanfaat

Referensi :
Japaries, Wilie,  2007,  Pencegahan  dan  Terapi  Diabetes Mellitus.  Jakarta:  Balai  Penerbit FKUI   



contoh iklan

0 komentar:

Posting Komentar