Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes – Adalah aplikasi berbasis komputer yang menerapkan Sistem Pakar guna mendeteksi penyakit Diabetes. Aplikasi ini dibangun berbasis web dengan judul lengkap “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Menggunakan Pendekatan Naϊve Bayesian Berbasis Web” yang merupakan tugas akhir mahasiswa STIKOM Balikpapan.

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes
Sumber Gambar : Pakardiabetes.com

Berikut ini adalah penjelasan yang ada di Bab I tugas akhir yang berjudul “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Menggunakan Pendekatan Naϊve Bayesian Berbasis Web

Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit yang banyak dijumpai dengan prevalensi di seluruh dunia 4 %. Prevalensinya akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 5,4 %. Saat ini, sudah ada 230 juta penduduk dunia yang mengidap diabetes. Angka ini naik 3 persen atau bertambah 7 juta jiwa setiap tahun. Pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 350 juta orang yang terkena diabetes.

Di Indonesia, pada tahun 1995, ada 4,5 juta orang yang mengidap diabetes, nomor 7 terbanyak di dunia. Sekarang angka ini meningkat sampai 8,4 juta dan diperkirakan pada 2025 akan menjadi 12,4 juta orang atau urutan ke-5 terbanyakdi dunia.

Diabetes telah menjadi penyebab kematian terbesar keempat di dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh diabetes. Diabetes juga merupakan penyebab amputasi kaki paling sering di luar kecelakaan. Tercatat lebih dari 1 juta orang yang diamputasi akibat diabetes setiap tahun. Dibandingkan dengan orang biasa, pengidap diabetes 15-40 kali lebih sering mengalami amputasi kaki atau tungkai bawah.

Angka penderita diabetes yang didapatkan di Asia Tenggara dari data yang ada di IDF (International Diabetes Federation) adalah : Singapura 10,4 persen (1992), Thailand 11,9 persen (1995), Malaysia 8 persen lebih (1997) dan Indonesia 5,7 persen (1992). Pada saat ini, dilaporkan bahwa di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, sudah hampir 10 persen penduduknya mengidap diabetes.

Angka di atas makin lama makin bertambah seiring dengan gaya hidup modern yang serba santai, serba instant dan serba canggih. Susahnya, tidak sampai separuh jumlah pengidap diabetes yang tahu dan mau berusaha mengatasi penyakitnya.

Sayangnya peningkatan jumlah penyakit diabetes ini tidak di imbangi dengan adanya tenaga profesional di bidang ini. Hal ini sering sekali menyebabkan terjadinya kerancuan dalam menegaskan diagnosa. Banyak penyandang diabetes terutama yang ringan tidak terdiagnosa atau bahkan mendapatkan diagnosa yang salah, hal ini tentu saja merugikan si penderita tersebut.

Untuk itulah, diperlukan pemahaman dan pengetahuan tentang gejala gejala diabetes dan peningkatan upaya-upaya preventif guna mencegah secara dini penyakit diabetes. Karena semakin dini terdeteksi maka semakin besar pula kesempatan untuk sembuh.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini sangat membantu dalam proses mendeteksi adanya gejala-gejala dini dari diabetes. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi saat ini adalah kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau yang disingkat AI yang berusaha menjadikan komputer berpikir dan menyelesaikan masalah layaknya manusia. Salah satu bentuk dari kecerdasan buatan yang banyak digunakan saat ini adalah sistem pakar.

Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah yang spesifik. Implementasi sistem pakar banyak digunakan untuk kepentingan komersial karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam program komputer sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan dan melakukan penalaran secara cerdas. Salah satu implementasi yang dapat diterapkan adalah dalam bidang diagnosa penyakit.

Sistem pakar akan terasa lebih efektif dan efisien apabila pengguna dapat mengakses sistem tersebut dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi kapanpun dan di manapun. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menghubungkan sistem pakar dengan internet dengan menggunakan media World Wide Web (WWW), yaitu suatu sistem terdistribusi berbasis hypertext yang merupakan metode untuk menyimpan, memanggil dan menampilkan informasi berdasarkanpada kekuatan pemrosesan komputer.

Tujuan penggunaan media World Wide Web (WWW) adalah agar program ini dapat diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi yang telah ada. Sehingga diharapkan dengan pengembangan implementasi sistem pakar dalam bidang diagnosa sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web ini akan membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Karena Aplikasi web tidak lagi terbatas sebagai pemberi informasi yang statis, melainkan juga mampu memberikan informasi yang berubah secara dinamis, dengan cara melakukan koneksi terhadap database.

Melihat betapa pentingnya sistem pakar sebagai program aplikasi yang ditujukan untuk penyedia nasehat dan sarana bantu memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu, khususnya dalam mempermudah dan mempercepat masyarakat dan pasien dalam proses mendeteksi secara dini gangguan diabetes untuk mendapatkan solusi penanggulangan terbaik, maka penulis mencoba meneliti dan menuangkan dalam bentuk tugas akhir dengan judul “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Menggunakan Pendekatan Naϊve Bayesian Berbasis Web”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dihadapi yaitu :
Bagaimana merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendeteksi penyakit diabetes sehingga masyarakat bisa mendapatkan solusi dan informasi secara optimal.?

Batasan Masalah

Sejalan  dengan  perumusan  permasalah pada rumusan masalah maka penulis membatasi permasalahan yang dibahas sebagai berikut :
  1. Input dari user berupa data pasien serta gejala-gejala yang timbul untuk menentukan hasil diagnosis berupa kesimpulan terdeteksi diabetes atau tidak.
  2. Aplikasi yang akan dibangun akan difokuskan untuk deteksi penyakit diabetes mellitus secara dini baik tipe 1 maupun tipe 2.
  3. Pengembangan aplikasi ini akan di dititikberatkan pada implementasi metode naïve bayesian.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :
Merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendeteksi penyakit dabetes mellitus sehingga masyarakat mendapatkan solusi dan informasi secara optimal.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapakan dalam penelitian ini adalah :

a.    Bagi Dunia Pendidikan

  1. Dapat dijadikan referensi atau acuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan analisis sistem pakar menggunakan metode Naive Bayesian.
  2. Memudahkan bagi mahasiswa lain dalam proses pembelajaran.

b.    Bagi Masyarakat

  1. Sebagai bahan acuan serta pembuka wawasan bagi masyarakat mengenai penyakit diabetes mellitus yang selama ini kurang dipahami.
  2. Mempermudah dan mempercepat masyarakat, dalam proses diagnosis serta pemberian solusi sehingga upaya-upaya preventif dan promotif akan dapat lebih di maksimalkan.

c.    Bagi Peneliti sendiri

  1. Menjadi sarana dalam menyelesaikan jenjang studi di STMIK Balikpapan.
  2. Untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu yang diperoleh sesuai dengan bidang yang diminati.
Demikian pembahasan guru-informatika tentang tugas akhir yang berjudul "Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Diabetes"

Semoga Bermanfaat

Referensi :
Japaries, Wilie,  2007,  Pencegahan  dan  Terapi  Diabetes Mellitus.  Jakarta:  Balai  Penerbit FKUI   



Pengertian Sistem Pakar

Pengertian Sistem Pakar - Sistem  pakar  adalah  sistem  yang  berusaha  mengadopsi  pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah  seperti yang biasa  dilakukan  oleh  para  ahli.  Sistem  pakar  yang  baik  dirancang  agar  dapat menyelesaikan  suatu  permasalahan  tertentu  dengan meniru  kerja  dari  para  ahli. Dengan  sistem  pakar  ini,  orang  awampun  dapat  menyelesaikan  masalah  yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini  juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Srikusumadewi, 2003:109).

Pengertian Sistem Pakar

Menurut  Durkin  ”Sistem  pakar  adalah  suatu  program  komputer  yang dirancang  untuk  memodelkan  kemampuan  penyelesaian  masalah  yang dilakukan oleh seorang pakar”.

Dapat  disimpulkan  bahwa  sistem  pakar  adalah  suatu sistem  yang  menyamai  seorang  pakar  dari  program  komputer  yang  dapat menyelesaikan  masalah.  Sistem  ini  merupakan  program  komputer  cerdas  yang menggunakan  pengetahuan  inferensi  untuk  menyelesaikan  masalah  yang  sulit sehingga membutuhkan  seorang  yang  ahli  dalam menyelesaikannya.  Sistem  ini diharapkan dapat bekerja seperti halnya seorang pakar. 

Keunggulan sistem pakar dibanding seorang pakar, yaitu:
  1. Sistem pakar bisa digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin sedangkan seorang  pakar  tidak  mungkin  bekerja  terus  menerus  setiap  hari  tanpa beristirahat.
  2. Sistem  pakar  merupakan  suatu  software  yang  dapat  diperbanyak  dan kemudian  dibagikan  keberbagai  lokasi  maupun  tempat  yang berbeda-beda untuk digunakan,  sedangkan  seorang pakar hanya bekerja  apada  satu  tempat dan pada saat yang bersamaan.
  3. Suatu  sistem  pakar  dapat  diberi  pengamanan  untuk  menentukan  siapa  saja yang  mempunyai  hak  akses  untuk  menggunakannya  dan  jawaban  yang diberikan oleh sistem yang  terbebas dari proses ancaman, sedangkan seorang pakar bisa  saja mendapatkan ancaman atau  tekanan pada  saat menyelesaikan permasalahan.
  4. Pengetahuan  (knowledge)  yang  disimpan  pada  sistem  pakar  tidak  akan  bisa hilang / lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh maintenance yang baik, sedangkan pengetahuan seorang pakar manusia lambat  laun akan hilang karena meninggal, usia yang semakin tua, maupun menderita suatu penyakit. 
  5. Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem pakar tidak dipengaruhi oleh  faktor  dari  luar  seperti  intimidasai,  perasaan  kejiwaan,  faktor  ekonomi ataupun  perasaan  tidak  suka.  Akan  tetapi  sebaliknya  dengan  seorang  pakar yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti yang disebutkan di atas ketika sedang menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah, sehingga dapat mmemunculkan  jawaban  yang  berbeda-beda  atas  pertanyaan  yang  diajukan walaupun masalahnya sama.
  6. Umumnya  kecepatan  dalam  memecahkan  masalah  pada  suatu  sistem  pakar relative  lebih cepat dibandingkan oleh  seorang pakar manusia. Hal  ini  sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal di dunia.
  7. Biaya  menggaji  seorang  pakar  lebih  mahal  bila  dibandingkan  dengan penggunaan program sistem pakar.
Ada  beberapa  alasan  mendasar  mengapa  sistem  pakar  dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar, diantaranya:
  1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi. Secara  otomatis mengerjakan  tugas-tugas  rutin  yang membutuhkan  seorang pakar.
  2. Seorang pakar dan pensiun atau pergi .
  3. Seorang pakar adalah mahal.
  4. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki  seorang  pakar  ke  dalam  komputer,  dan  kemudian  kepada  orang  lain (nonexpert). Aktivitas yang dilakukan untuk memindakan kepakaran adalah:
  1. Knowledge Acquisition (dari pakar atau sumber lainnya)
  2. Knowledge Representation (ke dalam komputer)
  3. Knowledge Inferencing
  4. Knowledge Transfering (Muhammad Arhami, 2005:6-11)

Konsep Dasar Sistem Pakar

Menurut Efrain Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung: keahlian, ahli pengalian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Pengetahuan dari suatu sistem pakar dapat direpresentasikan,  untuk  merepresentasikan  pengetahuan  adalah  dalam  bentuk aturan,  misalnya  mendiagnosa  penyakit  dengan  cara  memasukkan  gejala  yang dialami,  setelah  itu  dilakukan  proses  diagnosa  yang  akan  menghasilkan  suatu kesimpulan  dan  solusi.  Dengan  cara  tersebut  sistem  pakar  akan  mampu mendeteksi dan mengetahui suatu penyakit berdasarkan gejala. 

Keahlian  adalah  suatu  kelebihan  penguasaan  pengetahuan  dibidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:
  1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
  2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
  3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
  4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
  5. Meta- knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Seorang  pakar  adalah  orang  yang  mempunyai  keahlian  dalam  bidang tertentu,  yaitu pakar  yang mempunyai  knowledge  atau kemampuan khusus  yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya (Kusrini, 2006:3). 

Knowledge base berisi pengetahuan  sangat  spesifik yang disediakan oleh seorang  pakar  untuk memecahkan masalah  tertentu. Contohnya:  knowledge  dari seorang  dokter  ahli  untuk mendiagnosa  penyakit  tertentu.  Knowledge  planning disediakan oleh seorang konsultan investasi.
Knowledge pada sistem pakar mungkin saja seorang ahli, atau knowledge yang umumnya terdapat dalam buku, majalah, dan orang-orang yang mempunyai pengetahuan terhadap suatu bidang.

Bagian  dalam  sistem  pakar  terdiri  dari  2  komponen  utama,  yaitu knowledge base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan.  Kesimpulan  tersebut  merupakan  respon  dari  sistem  pakar  atas permintaan pengguna.

Inference  engine  adalah  “engine”  pemroses  knowledge  yang  dimodelkan berdasarkan  konsep  berpikir  dari  expert  penyedia  knowledge.  Inference  engine beserta  informasi  yang  didapat  dari  sebuah  masalah,  berpasangan  dengan knowledge yang disimpan pada knowledge base, berusaha untuk mencari/ menarik kesimpulan, jawaban dan rekomendasi guna memecahkan masalah tersebut.  

Bentuk-bentuk  ini  memungkinkan  para  ahli  untuk  dapat  mengambil keputusan  lebih  cepat  dan  lebih  baik  dari  pada  seseorang  yang  bukan  ahli. Seorang  ahli  adalah  seseorang  yang  mampu  menjelaskan  suatu  tanggapan, mempelajari  hal-hal  baru  seputar  topik  permasalahan  (domain),  menyusun kembali  pengetahuan  jika  dipandang  perlu,  memecahkan  auturan-aturan  jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya ahli mereka.

Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dadri sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
  1. Tambahan  pengetahuan  (dari  para  ahli  atau  sumber-sumber  lainnya), representasi  pengetahuan  (ke  komputer),  inferensi  pengetahuan,  dan pengalihan  pengetahuan  ke  user.  Pengetahuan  yang  disimpan  di komputer disebut  dengan  nama  basis  pengetahuan.  Ada  2  tipe  pengetahuan, yaitu: fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).
  2. Salah  satu  fitur  yang  harus  dimiliki  oleh  sistem  pakar  adalah  kemampuan untuk  menalar.  Jika  keahlian-keahlian  sudah  tesimpan  sebagai  basis pengetahuan dan  sudah  tesedia program  yang mampu mengakses basis data, maka  komputer  harus  dapat  diprogram  untuk  membuat  inferensi.  Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor inferensi (inference engine)
  3. Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule based sistem, yang  mana  pengetahuan  disimpan  dalam  bentuk  aturan-  aturan.  Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.
  4. Fitur  lainnya  dari  sistem  pakar  adalah  kemampuan  untuk  merekomendasi. Kemampuan  inilah  yang  membedakan  sistem  pakar  dengan  sistem konvensional.
Demikian pembahasan guru-informatika tentang Pengertian Sistem Pakar.

Referensi :


  • Arhami, Muhammad, 2004, Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyakarta: Andi
  • Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi

10 Tragedi Opspek Yang Bikin Miris Orangtua

10 Tragedi Opspek Yang Bikin Miris Orangtua -  Setelah menyaksikan tayangan di televisi tentang reka ulang kasus diksar mapala uii yang menampilkan 55 adegan lalu menghubungkan dengan tragedi Opspek yang terjadi sebelumnya, saya sebagai orangtua yang memiliki anak menjelang kuliah, menjadi miris. Tentunya hal ini dirasakan juga oleh para orangtua lainnya, terlebih lagi orangtua yang anaknya meninggal karena Opspek.

Harus memilih perguruan tinggi mana anak kita nanti?

Apakah ada jaminan dari pihak perguruan tinggi yang kita pilih bahwa di kampusnya tidak akan ada kekerasan terhadap mahasiswa baru terutama pada saat Opspek?

Jika memang ada jaminan dari pihak perguruan tinggi maka kami, para orangtua, akan merasa tenang. Mengingat bentuk kekerasan saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) di Perguruan Tinggi di Indonesia sepertinya sudah membudaya. Ospek yang sesuai namanya untuk melakukan orientasi studi dan pengenalan kampus berubah menjadi ajang pengemblengan  mental dan fisik nan sarat dengan tindak kekerasan sehingga menimbulkan banyak tragedi.

10 Tragedi Opspek Yang Bikin Miris Orangtua
Mahasiswa Baru yang ketakutan seperti seorang gadis kecil dimata seniornya

Sehingga wajar apabila para orangtua menuntut adanya jaminan keselamatan bagi anak-anaknya dari pihak perguruan tinggi mengingat sudah banyak tragedy Opspek yang menyebabkan kematian.

Akankah tragedi Opspek yang merenggut nyawa itu terulang lagi?

Untuk menyegarkan kembali ingatan kita, berikut ini adalah 10 Tragedi Opspek Yang Bikin Miris Orangtua, yang dihimpun dari berbagai sumber.
  1. Pada 3 Maret 2000, Ery Rahman, praja baru Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) atau yang kini berubah nama menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) meninggal dunia di RS Al-Islam, Bandung. Ery Rahman tewas diduga karena dihukum oleh seniornya di STPDN pada saat Opspek.
  2. Kemudian pada 31 Agustus 2001, Donny Maharaja merupakan mahasiswa baru Universitas Gunadarma yang meninggal akibat kekerasan fisik usai mengikuti studi pengenalan lapangan di Cileungsi, Bogor.
  3. Pada 2 November 2002, dunia pendidikan nasional dikejutkan kembali oleh meninggalnya Wahyu Hidayat. Ia adalah praja baru STPDN (IPDN). Wahyu meninggal akibat dianiaya oleh seniornya karena lalai menjalankan kegiatan ekstrakurikuler.
  4. Setahun berlalu, kekerasan Ospek di STPDN yang paling banyak mendapatkan perhatian adalah tewasnya Cliff Muntu. Praja STPDN itu menghembuskan napas terakhir pada 3 September 2003 karena dianiaya oleh seniornya.
  5. Bentuk kekerasan bagi mahasiswa baru kembali terjadi pada 3 April 2007. Korbannya adalah Agung Bastian Gultom yang merupakan mahasiswa baru di Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran. Korban meninggal karena disiksa seniornya.
  6. Aksi kekerasan saat Ospek terhadap mahasiswa baru juga menyebabkan meninggalnya Dwiyanto Wisnu Nugroho pada 12 Mei 2008. Mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tewas saat mengikuti long march pelantikan anggota baru mahasiswa Geodesi ITB.
  7. Kekerasan saat Ospek di STPDN terulang lagi pada 27 Januari 2011. Korbannya adalah Rinra Sujiwa Syahrul Putra (19) anak dari mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Pada 27 Januari 2011, Rinra jatuh sakit dan izin pulang ke Makassar kemudian pada Jumat 28 Januari korban mendapat perawatan di rumah sakit. Lantas pada 29 Januari Rinra kembali ke Jatinangor, keesokan harinya praja lain melihat Rinra sudah tidak bergerak di dalam kamar asrama.
  8. Berikutnya pada 17 Juli 2012, seorang mahasiswa baru Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang, Banten, tewas setelah dua hari mengikuti Diklat Orientasi Pembelajaran (DOP) atau semacam Ospek di kampusnya. Ia adalah Erfin Juniayanto alias Mulyono.
  9. Kasus kekerasan kembali dialami Fikri Dolas Mantya yang akhirnya meninggal dunia pada 12 Oktober 2013. Korban yang merupakan mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, tewas diduga karena kekerasan saat mengikuti Ospek.
  10. Setelah STPDN berganti nama menjadi IPDN, kasus kekerasan di kampus milik pemerintah itu belum mampu dihentikan. Jonoly Untayanadi (25), mahasiswa tingkat tiga kampus IPDN Sulawesi Utara atau Sulut, meninggal dunia usai mengikuti Ospek pada Jumat 25 Januari 2013. Ketika dirujuk ke rumah sakit, mulut korban mengeluarkan darah. Korban akhirnya meninggal di rumahnya di Tikala Baru, Manado, Kamis 24 Januari 2015.
Kemudian yang baru-baru ini terjadi pada Syait Asyam,  mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta,  yang meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Unisi UII di lereng selatan Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah pada 21 Januari 2017 lalu.

Meskipun bukan pada saat Opspek namun Diksar atau apapun namanya adalah salah satu bentuk Orientasi Studi.

Demikian tulisan tentang 10 Tragedi Opspek Yang Bikin Miris Orangtua. Harapan penulis dan juga harapan para orangtua lainnya adalah tragedi opspek seperti ini tidakakan terulang lagi di Indonesia.

Sumber : news.okezone.com


9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa Gelar Sarjana

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana – Di Indonesia, gelar sarjana, master, doctor dan professor adalah gelar yang dianggap menentukan kesuksesan seseorang dibandingkan dengan orang-orang yang kurang beruntung sehingga tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi. Namun jika ada orang tanpa gelar sarjana menjadi sukses maka orang tersebut disebut orang ‘bejo’ atau orang yang beruntung.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
sumber gambar : keep calm-o-matic


Meskipun tanpa gelar sarjana, orang-orang bejo tersebut dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya, mengingat di Indonesia menerapkan jenjang pendidikan sebagai sarana peningkatan karir dan menjadi syarat untuk mendapatkan suatu jabatan. Maka prestasi orang-orang bejo ini termasuk luar biasa.

Berikut ini adalah 9 orang bejo di Indonesia yang sukses tanpa gelar sarjana.

1.    Adam Malik

Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998. (Wikipedia)

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Adam Malik

Kariernya diawali sebagai wartawan dan tokoh pergerakan kebangsaan yang dilakukannya secara autodidak tanpa mengenyam pendidikan formal yang tinggi.

2.    Buya Hamka

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia.

Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Buya Hamka
Pengalamannya ditolak sebagai guru di sekolah milik Muhammadiyah karena tak memiliki diploma dan kritik atas kemampuannya berbahasa Arab melecut keinginan Hamka pergi ke Mekkah. Lewat karyanya Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, nama Hamka melambung sebagai sastrawan

3.    Emha Ainun Najib

Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953; umur 63 tahun) adalah seorang tokoh intelektual berkebangsaan Indonesia yang mengusung napas Islami. Emha juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
M.H. Ainun Najib
Emha merupakan anak keempat dari 15 bersaudara. Pendidikan formalnya hanya berakhir di semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya dia pernah ‘diusir’ dari Pondok Modern Darussalam Gontor setelah melakukan ‘demo’ melawan pimpinan pondok karena sistem pondok yang kurang baik, pada pertengahan tahun ketiga studinya.

4.    Bob Sadino

Bambang Mustari Sadino (lahir di Tanjung Karang (sekarang Bandar Lampung), 9 Maret 1933 – meninggal di Jakarta, 19 Januari 2015 pada umur 81 tahun) atau akrab dipanggil Bob Sadino, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Bob Sadino
Pendidikan formalnya hanya sampai Sekolah Menengah Atas saja, dan Bob Sadino yang mempopulerkan iklan "Orang Bejo Minum Tolak Angin".

5.    Ajib Rosidi

Ajip Rosidi lahir di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, 31 Januari 1938; umur 79 tahun, adalah sastrawan Indonesia, penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Ajib Rosidi
Ajib Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950), lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir, Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956).

Meski tidak tamat sekolah menengah, namun dia dipercaya mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi Indonesia, dan sejak 1967, juga mengajar di Jepang [4]. Pada 31 Januari 2011, ia menerima gelar Doktor honoris causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

6.    Sardono W. Kusuma

Sardono Waluyo Kusumo (lahir di Solo, 6 Maret 1945; umur 72 tahun) adalah seorang penari, koreografer, dan sutradara film asal Indonesia. Ia adalah salah seorang tokoh tari kontemporer Indonesia.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Sardono W Kusuma
Meskipun hanya tamat SMA, pada tahun 1968 ia menjadi anggota termuda IKJ pada usia 23 tahun. Pada tahun 1970-an ia mendirikan Sardono Dance Theatre. Sardono pernah mendapatkan penghargaan Prince Claus Awards dari Kerajaan Belanda pada tahun 1997. Sejak 14 Januari 2004 ia adalah Guru Besar Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

7.    Hendi Setiono

Hendy Setiono lahir di Surabaya pada 30 Maret 1983 dari pasangan Ir. H. Bambang Sudiono dengan Endah Setijowati. Masa kecilnya ia dihabiskan di Surabaya, kemudian pindah ke Bontang. Pendidikan SD-nya ia habiskan di Bontang dan tamat di Amerika Serikat. Kemudian, pendidikan SMP-nya ia kembali ke Bontang. Pendikan SMA-nya ia habiskan di Surabaya.

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Hendi Setiono
Setamatnya dari SMA, ia kuliah di ITS Surabaya, namun pada semester 4, ia keluar karena ia membuat bisnis kebab. Dengan nama Kebab Turki Baba Rafi.

8.    Purdi E. Chandra

Purdi E. Chandra (lahir di Lampung, 9 September 1959; umur 57 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia, pemilik Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. Purdi E Chandra hanya alumnus SMU dan berasal dari keluarga miskin pasangan Siti Wasingah dan Mujiyono. 

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Purdi E. Candra
Suami Trininigsih Kusuma Astuti ini mendirikan Primagama 10 Maret 1982. Purdi juga merupakan pendiri dari Entrepreneur University. Purdi E Chandra sekarang membawahi 23 unit usaha di primagama meliputi bimbingan belajar 680 cabang di seluruh indonesia, pendidikan formal dan nonformal, percetakan, rumah makan, Tour & Travel, Tiketing dan lain-lain. Penghargaan yang pernah diterima Purdi antara lain : MURI, ISCA, ISMBEA, Entrepreneur of the year 2003, Best Franchise, Superbrand dan penghargaan sebagai pembicara di beberapa seminar wirausaha.

9.    Andrie Wongso

Andrie Wongso (Wang Tjing Tjie) (lahir 6 Desember 1954) adalah motivator asal Indonesia, yang lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai pengusaha sukses. Kemauannya untuk berbagi semangat, pengalaman dan kebijaksanaan, dengan gaya bahasa yang sederhana tetapi full power kepada begitu banyak orang, membuat dirinya dinyatakan sebagai The Best Motivator Indonesia atau Motivator No. 1 Indonesia dari Kompas. Tetapi ia lebih suka disebut "Sang Pembelajar".

9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana
Andrie Wongso
Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat Andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT,TBS,ILB Sekolah Dasar Tidak Tamat,Tapi Bisa Sukses, Itu Luar Biasa adalah gelar yang disandangnya saat ini.

Demikian sekelumit ulasan tulis-spot tentang 9 Orang Bejo Di Indonesia Yang Sukses Tanpa  Gelar Sarjana. Meskipun awalnya mereka tidak menyandang gelar sarjana tapi mereka ditempa dalam kerasnya perjuangan dalam sekolah kehidupan, dan akhirnya masyarakat mengakuinya sebagai tokoh-tokoh intelektual dari perguruan tinggi 'Kehidupan'.

Sumber : wikipedia indonesia




11 Tipe Dosen Pengajar Yang Wajib Mahasiswa Tahu

11 Tipe Dosen Pengajar Yang Wajib Mahasiswa Tahu – Untuk menjadi mahasiswa yang berprestasi atau minimal tidak pernah mendapat nilai D dan E selain harus rajin masuk kuliah serta rajin belajar juga harus memahami tipe dosen pengajarnya. Dengan mengetahui tipe dosen pengajar akan lebih mudah bagi mahasiswa dalam menyesuaikan diri pada saat proses belajar-mengajar berlangsung sehingga mendapat penilaian baik darinya.

11 Tipe Dosen Pengajar Yang Wajib Mahasiswa Tahu

Dalam proses belajar-mengajar di kampus, dosen pengajar memiliki hak untuk memberikan penilaian kepada mahasiswa dengan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan tipenya. Ada dosen yang ketat dalam menilai mahasiswa berdasarkan kehadiran, keaktifan dan kemampuan menyerap ilmu yang diajarkan.

Namun, ada juga dosen pengajar yang tidak menghiraukan kehadiran mahasiswa dan memberikan nilai dengan royal, ada juga dosen pengajar yang genit, pilih kasih dan lain-lain.

Sehingga sangat penting bagi mahasiswa untuk memperhatikan dan memahami memiliki tipe yang mana dosen pengajarnya dengan cara mencari informasi dari berbagai sumber yang ada di kampus seperti kakak kelas, staf kampus dan lain-lain.

Berikut ini adalah 11 tipe Dosen Pengajar Yang Wajib Mahasiswa Tahu versi tulis-spot.

1.    Tipe Perfeksionis

Dosen pengajar dengan tipe perfeksionis seperti ini menuntut kesempurnaan dari mahasiswanya, mulai dari penampilan, perilaku di kelas, tugas dan kuis yang diberikan. Kekurangan sedikit saja akan berpengaruh pada nilai yang diberikan sehingga jarang mahasiswa yang mendapat nilai A.

Biasanya dosen pengajar tipe perfeksionis seperti ini adalah dosen senior yang memiliki banyak gelar dan segala macam bentuk penelitian dan riset adalah ‘makanannya’. Bahkan memiliki banyak pengalaman baik secara teori maupun praktis.

Walaupun demikian dosen pengajar seperti ini sangat mengharapkan hasil yang terbaik untuk setiap mahasiswa bimbingannya dibanding hanya sekedar lulus saja. Meskipun pelit dalam memberikan nilai tapi ilmu yang diajarkan  pada mahasiswa memiliki kualitas tinggi sehingga sayang kalau diabaikan.

2.    Tipe Gaul

Dosen pengajar dengan tipe gaul ini adalah dosen yang popular, enak dalam komunikasi dan mudah bergaul dengan mahasiswa. Dosen tipe gaul ini dekat dengan mahasiswanya dan biasanya longgar dalam aturan dan royal dalam memberikan nilai.

Dosen tipe ini selalu diharapkan oleh setiap mahasiswa tingkat akhir untuk menjadi pembimbingnya saat penyusunan skripsi. Metode santai dan fleksibel dalam setiap progres penyusunan skripsi akan membuat proses penyusunan skripsi menjadi lebih mudah.

3.    Tipe Killer

Selanjutnya adalah dosen pengajar tipe killer atau galak, adalah dosen pengajar dengan tampang dingin, sinis, mudah tersinggung, mudah marah dan meledak-ledak. Namun jika mahasiswanya mau menurut dan mengikuti saran-sarannya maka beliau tidak segan memberikan nilai bagus.

Bagi sebagian mahasiswa, tipe killer adalah dosen pengajar  yang ditakuti kalau perlu dihindari untuk dijadikan pembimbing oleh mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Karena dosen pembimbing yang seperti ini cenderung mudah emosi, terlebih pada mahasiswa bimbingannya yang malas, progres yang lambat dan tidak serius dalam menyusun skripsinya.

Padahal, meskipun suka marah-marah dan  susah memberikan ACC saat bimbingan, dosen killer ini akan membela mahasiswanya mati-matian saat sidang akhir melawan dosen penguji.

4.    Tipe Kejar Target

Ini adalah tipe dosen pengajar yang memiliki prosentase disukai mahasiswa 50:50, 50% mahasiswa suka dan 50% berikutnya tidak suka. Karena biasanya dosen pengajar tipe ini lebih suka memberikan tugas dan memberikan target penyelesaiannya.

5.    Tipe Cuek

Secara halusnya dosen pengajar seperti ini akan memberikan kebebasan pada mahasiswa dalam proses belajar-mengajar. Jumlah kehadiran tidak dihiraukannya, mau hadir boleh mau tidak hadir diabaikan saja, asalkan pada saatu kuis atau ujian bisa menjawab soal-soal yang diberikan.

6.    Tipe PHP

Dosen pengajar tipe PHP (Pemberi Harapan Palsu)  ini adalah dosen pengajar yang susah ditemui meskipun sudah ditetapkan jadwal mengajarnya dan jika berjanji jarang menepati. Datangnya sering terlambat lalu memberikan materi yang sudah disiapkan kemudian pergi lagi. Tapi biasanya dosen seperti ini royal dalam memberikan nilai.

Sebaiknya dosen pengajar tipe PHP ini jangan dijadikan pembimbing saat mengerjakan skripsi.  Biasanya dosen tipe ini adalah dosen yang memiliki profesi sampingan selain dosen, jadi kesibukkan yang berlipat dibanding dengan dosen lain yang hanya mengajar.


7.    Tipe Pilih Kasih

Tipe dosen pengajar ini memiliki semacam tolak ukur untuk meng-klasifikasi-kan mahasiswa favoritnya. Alasannya bisa macem-macem mulai dari penampilan, etika, atau nilai.

Dosen pengajar tipe ini tidak disukai mahasiswa atau diharapkan mahasiswa jika mahasiswa yang bersangkutan tidak masuk kategori favorit si dosen. Sebaliknya, si mahasiswa akan disenangi dan sangat welcome jika yang bersangkutan masuk dalam kategori favorit si dosen tipe ini.

8.    Tipe Plin-plan

Yang satu ini banyak membuat mahasiswa bimbingan dibuat ngelus dada. Dan biasanya dosen pembimbing tipe ini adalah dosen yang sudah tua dan super senior dikalangan dosen.

Kamu bisa dibuat kalang kabut nggak karuan karena kemarin si dosen bilang A, eh besoknya si dosen nganjurin untuk ngerjain B. Atau memberikan Kemungkinan besar yang akan membuat progres penyusunan skripsi kamu berjalan lambat dan tersendat-sendat.

9.    Tipe Kooperatif

Ini adalah tipe dosen yang adil. Tidak membeda-bedakan mahasiswa bimbingannya, beliau selalu membantu mengarahkan dalam penyusunan skripsi dengan baik. Dan mengharapkan para mahasiswa bimbingannya mendapatkan hasil yang terbaik.

10.    Tipe Genit

Biasa didapati pada dosen muda dan masih single atau seorang duda atau janda. Tidak cuma dosen pembimbing pria tapi dosen pembimbing wanita juga ada. Tipe dosen yang akan sangat welcome dan kooperatif jika mahasiswa atau mahasiswi bimbingannya memiliki rupa yang menawan.

Tapi akan sebaliknya jika mahasiswa atau mahasiswinya bukan yang disukai. Hampir mirip-mirip sama tipe dosen yang pilih kasih.

11.    Tipe Preman

Tipe Preman biasanya adalah dosen pengajar yang memiliki keahlian bela diri dan dulunya adalah mahasiswa yang nakal juga atau bekas preman. Seperti dosen pengajar lainnya yang mengikuti aturan yang diterapkan kampus namun saat ada mahasiswa  yang berperilaku tidak menyenangkan maka watak premannya akan muncul lalu mengajak mahasiswa berkelahi.

Tidak jarang dosen pengajar tipe  preman ini memalak mahasiswa untuk sekedar membelikan rokok, mentraktir makan siang, mengajak taruhan dan lain-lain. Tapi keberadaan dosen pengajar tipe preman ini sangat jarang ditemukan.

Demikian pembahasan tulis-spot tentang 11 Tipe Dosen Pengajar Yang Wajib Mahasiswa Tahu. Dengan pendekatan yang baik dan tepat pada tipe dosen pengajar semoga perjalanan kita sebagai mahasiswa menjadi mudah dan lancar.

Semoga bermanfaat.


6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir

6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir – Sidang Akhir bagi seorang mahasiswa merupakan saat yang menentukan, saat paling kritis, saat paling menegangkan dalam perjalanannya sebagai seorang mahasiswa. Jika lulus maka karirnya sebagai mahasiswa akan berakhir berganti dengan kehidupan di dunia kerja, namun jika tidak lulus maka gelar mahasiswa masih akan menempel di pundaknya. Sehingga banyak mahasiswa yang melakukan hal-hal gila untuk mengusir ketegangan dalam dirinya saat menghadapi sidang akhir.

6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir

Bagi seorang mahasiswa semester akhir, Sidang Akhir skripsi menjadi momok yang menakutkan . setelah perjuangannya mencari judul skripsi, mengumpulkan data, mempelajari teori dan mengolahnya, melakukan bimbingan skripsi dengan segala permasalahannya, kini sampailah kita di tahap terakhir perjuangan sebelum resmi menyandang gelar sarjana.

Saat-saat menghadapi sidang akhir skripsi bagi sebagian mahasiswa, masih belum sidangnya, membuat mahasiswa resah dan gelisah, tegang, khawatir dan berbagai perasaaan campur aduk dalam dirinya sehingga membuat mereka melakukan hal-hal yang dianggap gila atau diluar kebiasaan.

Berikut ini adalah 6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir, yang sering dilakukan mahasiswa saat menjelang hari penentuan yaitu sidang akhir skripsi.

1.    Kalang kabut belajar

Kebiasaan sebagian besar mahasiswa adalah belajar saat sudah mendekati ujian atau dikenal dengan ‘sistem kebut semalam’. Saat menghadapi ujian mata kuliah saja mereka akan semalaman sibuk belajar maka dapat dibayangkan bagaimana sibuknya mereka belajar saat menghadapi sidang akhir.
6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir

Naskah skripsi dipelototin dan dibolak-balik, belum merasa puas lalu mengambil buku referensi, dibaca sambil mondar-mandir di dalam kamar. Masih belum cukup juga mengajak teman berdiskusi, capek diskusi lalu istirahat sebentar, minum kopi kemudian kembali kepada naskah skripsi lagi, begitu yang dilakukan secara berulang-ulang.

Gile lu ndro!

Idealnya, mereka sudah belajar jauh-jauh hari sebelumnya sehingga saat menghadapi sidang akhir skripsi, tinggal mengulang-ulang bagian-bagian yang susah dan belum dipahami saja. Namun karena kebiasaan kebut semalam sudah mendarah daging maka anjuran dan nasehat orangtua untuk belajar setiap hari, tidak digubrisnya.

Akhirnya harus kalang kabut semalaman saat menjelang sidang akhirnya.

2.    Tidak Bisa Tidur

Sebagian mahasiswa lainnya yang sudah belajarsebelumnya, saat menjelang menghadapi sidang akhir skripsi, ada yang tidak bisa tidur hanya bolak-balik di tempat tidur. Dalam benaknya terbayang saat-saat sidang akhir, saat dosen penguji menanyakan berbagai hal tentang skripsinya, saat dirinya menjawab  dan membayangkan bagaimana ekspresi wajah dosen killer yang menjadi pengujinya, marah ketika dia tidak bisa menjawab dengan benar.

Gila, tidak?

Hal ini memang wajar dan manusiawi, tapi seharusnya cuekin saja, lebih baik berpedoman pada kalimat ‘apa yang terjadi terjadilah’ sehingga membuat tubuh kita menjadi rileks dan dapat istirahat  dengan tenang. Keesokan harinya tubuh dan pikiran menjadi segar sehingga dapat menghadapi sidang akhir dengan lancar.

3.    Refreshing semalaman

Meskipun sudah belajar  dan merasa sudah menguasi materi, sebagian mahasiswa tetap tidak bisa mengusir ketegangan dalam dirinya saat menghadapi sidang akhir sehingga memilih untuk melakukan refreshing semalaman. Menonton film, karaoke,main game,  jalan-jalan dan aktivitas lain yang bisa mengurangi ketegangannya, kadang sampai lupa waktu sehingga kebingungan esok harinya.

6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir


4.    Ibadah dan Berdoa

Aktivitas ibadah dan berdoa sangat disarankan kepada mahasiswa saat menjelang hari sidang akhir skripsinya, namun jangan berlebihan. Kalau berdoa semalaman sampai lupa tidur, lupa makan bahkan lupa diri apa tidak gila namanya?

5.    Baik-baik sama ortu

Ada juga mahasiswa yang biasanya cuek sama orang tuanya, tiba-tiba menjadi baik kepada orang tuanya lalu minta doa restu jika esok hari anaknya akan menghadapi sidang akhir skripsi. Hal ini memang wajib dilakukan oleh mahasiswa setiap menghadapai permasalahan apa pun namun sebaiknya, jangan kalo ada masalah saja baik sama orangtua, kalo bisa setiap hari baik-baik sama ortu.

6.    Minta air sama orang pintar

Ini hal gila yang sering juga dilakukan oleh mahasiswa yang kurang percaya diri yaitu minta air atau jompa-jampi kepada orang pintar agar esok saat sidang akhir, dosen pengujinya tidak bertanya macam-macam, biar dosen pengujinya diam saja, biar dirinya terlihat berwibawa sehingga dosen penguji merasa segan  dan berbagai alasan lainnya.

Tidak dapat dipungkiri, di Indonesia, budaya mistik dan perdukunan masih sangat kental.  Tidak memandang apakah orang itu berpendidikan tinggi atau tidak, bahkan seorang Marwah Daud Ibrahim, seorang intelektual, tokoh masyarakat dan anggota DPR RI, masih terkesima oleh kehebatan Taat Pribadi yang bisa menggandakan uang. Apalagi mahasiswa..


Demikian 6 Hal Gila Yang Dilakukan Mahasiswa Saat menghadapi Sidang Akhir.  Saya menyebutnya gila sesaat karena saya anggap menyimpang dari kebiasaan yang dilakukan sebelumnya. Mahasiswa yang biasanya malas belajar menjadi rajin belajar, mahasiswa yang biasanya malas berdoa jadi rajin berdoa, mahasiswa yang biasanya tidak pergi ke karaoke jadi semalaman menyanyi, dan lain-lain, apa tidak gila?

Sumber tulisan ini saya ambil dari teman-teman mahasiswa yang berada di kota Balikpapan yang sering mengajak saya untuk melakukan hal-hal gila tersebut. Kalau anda tidak setuju dengan beberapa hal dalam tulsan ini, silahkan isi komentar dibawah ini.


7 Hal Terbaik Yang Harus Dilakukan Saat Bimbingan Skripsi

7 Hal Terbaik Yang Harus Dilakukan Saat Bimbingan Skripsi – Setelah kita mendapatkan judul skripsi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita dan sudah disetujui, langkah berikutnya adalah melakukan bimbingan skripsi. Tapi sebelumnya, jika kita boleh memilih dosen pembimbing, sebaiknya kita pilih dosen pembimbing yang sudah kita kenal, enak dalam komunikasi dan menguasai topik yang sesuai dengan judul skripsi kita.

7 Hal Terbaik Yang Harus Dilakukan Saat Bimbingan Skripsi


Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan menyelesaikan skripsinya karena dosen pembimbing yang terlalu sibuk, terlalu perfeksionis, susah ditemui dan galak atau killer. Sehingga sebaiknya kita memilih dosen pembimbing yang tepat agar kita dapat melakukan bimbingan skripsi dengan lancar dan menyelesaikan skripsi dengan cepat.

Namun bagaimana jika dosen pembimbing sudah ditentukan dan kebetulan tidak sesuai dengan kriteria kita?

Jika demikian, kita sebagai mahasiswa harus mempersiapkan mental dengan baik, lebih banyak mengalah, menekan ego kita dan menuruti apa yang disuruh dan disarankan dosen pembimbing tersebut.

Karena Bimbingan skripsi merupakan sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan arahan, bantuan, saran, dan koreksi atas skripsi yang sedang kita kerjakan. Kita berharap dengan mendapatkan dosen pembimbing yang tepat akan memperlancar jalan dalam menyelesaikan skripsi namun jika tidak sebaiknya kita mengetahui beberapa hal yang harus kita lakukan saat bimbingan skripsi.

Kunjungi Juga : www.ayodolenrek.com

Berikut ini adalah 7 hal terbaik yang harus kita lakukan saat bimbingan skripsi.

1. Ketika Revisi Menumpuk

Hal pertama yang akan kita hadapi saat melakukan bimbingan skripsi adalah revisi atau perbaikan naskah skripsi yang kita ajukan. Biasanya tentang kesalahan penulisan, jumlah spasi, huruf miring untuk penulisan bahasa aing dan hubungan antar paragraph. Dan ada pula dosen pembimbing yang dengan sekilas melihat naskah skripsi kita langsung melakukan coretan disana-sini bahkan satu halaman penuh disilang. Padahal kita sudah berusaha menghemat biaya print out.

Apa yang harus kita lakukan?

Sebaiknya kita segera melakukan perbaikan terhadap revisi yang kita terima sebab jika kita menundanya maka semakin lama jumlah revisi yang harus diperbaiki akan semakin menumpuk sehingga karena saking banyaknya menjadikan kita malas memperbaikinya.

Dan, apa akibatnya?

Jalan menuju kelulusan dan mendapatkan gelar sarjana akan terhambat padahal kita sudah bersusah payah untuk mendapatkan judul skripsi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita.

2. Ketika Dosen Pembimbing Tidak Tepat Janji

Permasalahan berikutnya adalah dosen pembimbing yang tidak bisa menepati janjinya. Seperti saat kita sudah membuat janji temu untuk melakukan bimbingan skripsi, janji sudah disepakati namun tiba-tiba dosen pembimbing membatalkannya dengan berbagai alasan. 

7 Hal Terbaik Yang Harus Dilakukan Saat Bimbingan Skripsi


Atau, saat dosen pembimbing menyuruh untuk meletakkan naskah skripsi kita di mejanya dan menyuruh mengambil hasilnya keesokan hari. Namun, saat esok hari kita mengambil naskah skripsi tersebut ternyata belum dikoreksi dan dosen pembimbing menundanya sampai beberapa hari.

Memang mengesalkan, tapi apa sebaiknya yang harus kita lakukan?

Sebaiknya kita menanyakan kepada dosen pembimbing tentang waktu-waktu dimana beliau bisa ditemui untuk melakukan bimbingan, apakah bisa melakukan bimbingan skripsi dirumahnya atau bisahkah mengganggu saat beliau mengajar untuk melakukan bimbingan skripsi.

Jika dosen pembimbing tidak mau memberi jawaban anda jangan berhenti. Kejar terus, kalau perlu tungguin saat beliau mengajar, lama kelamaan beliau akan luluh melihat kesungguhan kita lalu memberikan waktu khusus untuk bimbingan skripsi kita.

3. Ketika Dosen Pembimbing Galak

Permasalahan lainnya saat melakukan bimbingan skripsi adalah menghadapi dosen pembimbing yang galak atau killer. Mungkin sebagian dari kita sudah pernah meraskan, gara –gara kurang sopan atau berpakain kurang pantas kita diusir sebelum memulai bimbingan skripsi. Atau karena  tidak bisa menjelaskan apa yang kita tulis, naskah bimbingan skripsi kita dilempar dengan kasar dihadapan kita.

Sakitnya tuh disini banget! Tapi apa sebaiknya yang harus kita lakukan?

Pertama, kita sebaiknya memahami mengapa beliau bersikap galak. Dosen Killer atau dosen tegas memang berbeda tipis tapi mungkin beliau mempunyai maksud baik untuk menjadikan mahasiswa bimbingannya menjadi pribadi yang sopan santun, disiplin dan menguasai materi.

Kedua, sebaiknya kita segera merubah sikap, penampilan dan kesiapan kita menguasai materi yang akan kita ajukan ketika melakukan bimbingan skripsi dengannya.

4. Ketika Disuruh Ganti Metode sampai Ganti Judul

Permasalahan berikutnya saat melakukan bimbingan skripsi adalah saat kita disuruh merubah metode atau bahkan merubah judul yang dengan susah payah kita buat. Bimbingan bab 1, bab 2, dan bab 3 udah di ACC dan dianggap tak ada masalah. Tapi saat kita bimbingan bab 4, eh dosen pembimbing  minta bab 3 atau bab 2 atau bab 1-nya dirombak ulang.

Atau kita sudah seminar judul dan sudah disetujui tapi saat melakukan bimbingan bab 4, kita disuruh untuk merubah judul. Bagaimana tidak jatuh semangat kita! Dan, banyak mahasiswa yang berhenti mengerjakan skripsi karena hal ini.

Tapi apa sebaiknya yang harus kita lakukan?

Pada permasalahan ini sebaiknya kita melakukan koreksi terhadap naskah bimbingan bab 4 nya, apakah bab 4 yang kita ajukan sudah sesuai dan ada hubungannya dengan bab-bab sebelumnya. Jika kita tidak menemukan kesalahannya, coba konsultasi dan minta referensi dengan dosen lain atau dosen wali, jika mereka menunjukkan kesalahannya, segera lakukan perbaikan. Tapi, jika mereka mengatakan bab 4 sudah benar, minta referensi mereka lalu lakukan bimbingan skripsi lagi.

5. Ketika Dosen Pembimbing Berubah-ubah

Ada lagi permasalahan lain yang akan kita hadapi saat melakukan bimbingan skripsi yaitu dosen pembimbing sering berubah-ubah pendapat seolah mengajak bermain teka teki. Saat bimbingan hari ini, beliau bilang benar namun saat bimbingan berikutnya, di bagian yang sama dia bilang salah.

Apa sebaiknya yang harus kita lakukan?

Menghadapi dosen pembimbing yang sering berubah-ubah pendapat seperti ini sebaiknya kita membawa bukti bimbingan. Naskah bimbingan sebelumnya kita simpan dan kita beri nomor urut lalu saat melakukan bimbingan skripsi lagi, naskah-naskah tersebut kita bawa dan kita tunjukkan sebagai bahan bukti.  Dengan demikian, beliau mudah-mudahan tidak berubah-ubah pendapat lagi.

6. Ketika Dosen Pembimbing Pertama dan Kedua Berbeda Pendapat

Permasalahan lain saat melakukan bimbingan skripsi adalah ketika dosen pembimbing pertama dan pembimbing kedua berbeda pendapat. Pasti sudah ada yang pernah mengalami permasalahan ini, dosen pembimbing pertama mintanya di bagian latar belakang ditambahkan sesuatu, tapi pembimbing kedua minta di bagian itu tidak usah diberi tambahan sesuatu.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?

Jika mengalami hal seperti ini sebaiknya kita minta pendapat dosen wali atau kepala program studi (Kaprodi) sebagai penengahnya sehingga kedua dosen pembimbing tersebut tidak berbeda pendapat lagi.

7. Ketika Dosen Pembimbing Cuek

Ada enaknya ketika melakukan bimbingan skripsi dosen pembimbingnya cuek dan langsung saja ACC tanpa memberikan revisi. Namun resikonya, saat sidang proposal atau sidang akhir beliau lepas tangan dan membiarkan kita sendirian menghadapi dosen penguji. Dan, mahasiswa dihajar habis-habisan!

Apa sebaiknya yang harus kita lakukan?

Mendapat dosen pembimbing cuek seperti ini kita jangan terlena. Sebaiknya kita mempelajari bab demi bab dari naskah skripsi yang kita buat dengan seksama, kalau perlu diskusikan dengan teman atau kakak angkatan. Karena tidak pernah memberikan revisi maka dosen pembimbing cuek ini tidak dapat membela kita saat sidang sehingga kita harus berjuang sendirian.

Itulah, 7 hal terbaik yang harus kita lakukan saat bimbingan skripsi. Pada dasarnya sikap dosen pembimbing seperti tersebut diatas adalah pelampiasan bentuk kasih sayangnya kepada kita sebagai mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi sarjana yang ulet, tahan banting dan pantang menyerah.

Semoga bermanfaat.