Home » » Sistem Informasi Monitoring Sertifikat Tanah : Bagian I

Sistem Informasi Monitoring Sertifikat Tanah : Bagian I

contoh iklan

Sistem Informasi Monitoring Sertifikat Tanah - Sistem Informasi Monitoring Sertifikat Tanah Study Kasus Pada Badan Pertanahan Nasional Kota Balikpapan merupakan tugas akhir yang dilakukan oleh Agus Tri Mahasiswa STIKOM Balikpapan jurusan Manajemen Informatika.


Berikut ini penjelasan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

Latar Belakang

Saat ini di Balikpapan banyak terjadi permasalahan tentang sengketa hak kepemilikan tanah, maka setiap pemilik tanah yang belum memiliki sertifikat merasakan kebutuhan akan pentingnya memiliki sertifikat tanah menjadi sangat tinggi. Sehingga mereka berusaha untuk segera mendapatkan sertifikat tanah yang menjadi haknya, dengan harapan tidak ada orang atau pihak lain yang mengakui hak kepemilikan tanah yang dimilikinya.

Menanggapi permasalahan yang terjadi pada pemilik tanah, pihak Kantor Pertanahan sesuai dengan program landreform, setiap tahun mengadakan program sertifikasi massal (pembuatan sertifikat tanah secara massal).

Bak gayung bersambut,  masyarakat menanggapinya dengan baik sehingga animo masyarakat untuk mendapatkan sertifikat tanah menjadi tinggi. Hal ini menyebabkan permohonan pemilik tanah untuk mendapatkan sertifikat setiap tahunnya meningkat, namun hal ini tidak diimbangi dengan kinerja dan sistem yang menunjang dari Kantor Pertanahan Balikpapan. 

Sehingga untuk program sertifikasi massal tahun 2007 saja dimana ada 1000 bidang tanah (kurang lebih 1000 permohonan) tidak dapat diselesaikan pada tahun itu, apabila tidak selesai pada tahun 2007 maka akan menjadi beban tambahan di tahun berikutnya. Semakin lama beban kerja dari tahun ke tahun akan semakin bertambah, sehingga bagi pelaksana administrasi, juru ukur dan bagian yang terkait dalam pembuatan sertifikat menjadi kewalahan.

Ketika beberapa pemohon sertifikat menanyakan status permohonan mereka, karena banyaknya permohonan maka bagian administrasi kesulitan menjawabnya, dimana bagian administrasi harus mencari berkasnya terlebih dahulu sebelum mengetahui statusnya. Hal ini cukup memakan waktu yang lama.

Tahapan atau proses untuk mendapatkan sertifikat tanah, mulai dari pengumpulan berkas sampai selesai harus melewati bagian-bagian sebagai berikut :
  1. Bagian Pemetaan
  2. Kepala Sub Seksi Tematik dan Potensi Tanah
  3. Kepala Sub Seksi Pengukuran dan Pemetaan
  4. Kepala Sub Seksi Penetapan Hak Tanah
  5. Kepala Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
  6. Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan
Saat ini permasalahan yang dihadapi Kantor Pertanahan adalah :
  1. Permohonan sertifikat tanah semakin lama semakin menumpuk dan status tahapannya tidak dapat diketahui dengan pasti.
  2. Dengan semakin menumpuknya permohonan, maka pembagian kerja dan skala prioritasnya menjadi tidak jelas.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, Kantor Pertanahan Balikpapan merancang sebuah sistem komputerisasi terhadap pengolahan data permohonan sertifikat, dimana dalam setiap tahap satu permohonan diberikan status dengan kode khusus apabila selesai pada tahapan tersebut. Sehingga pada setiap tahapan pelaksana maupun pemilik tanah dapat melihat status permohonannya.

Dengan jaringan komputer lokal,  disediakan sebuah komputer workstation untuk memberikan layanan kepada pemilik tanah. Dan yang terpenting bagi Kantor Pertanahan Balikpapan, secara keseluruhan tahapan permohonan pemilik tanah dapat di-monitor keberadaannya untuk kemudian dilakukan tindak lanjutnya sampai sertifikat tanah selesai.

Rumusan Masalah

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap pengelolaan sertifikasi pada kantor Pertanahan Kota Balikpapan ini, maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu :
  1. Bagaimana membuat jaringan komputer lokal sehingga publik ( peserta proyek ) dapat mendapatkan informasi keberadaan permohonannya,
  2. Bagaimana membuat sistem komputerisasi yang dapat melakukan monitoring perjalanan / proses dalam pembuatan sertifikat tanah.

Batasan Masalah

Agar permasalahan ini tidak melebar / meluas maka penulis membatasi permasalahan pada :
  1. Pengolahan Data pemohon sertifikat
  2. Setting Data Kelurahan, Kecamatan letak tanah
  3. Pemberian Nomor Hak Milik
  4. Pemberian Nomor NIB ( Nomor Induk Bidang )
  5. Laporan Status Pemohon Sertifikat
  6. Pencetakan tanda terima berkas

Tujuan

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah agar dapat:
  1. Mempermudah dalam penyampaian informasi, seperti: mengetahui status sertifikat tersebut, dan mempermudah user untuk memberikan informasi kepada orang yang ingin mengetahui permohonannya.   
  2. Membantu user dalam mengolah data sertifikat yang masuk.
  3. Memberikan informasi kepada user tentang jumlah sertifikat yang  telah selesai dan siap diserahkan kepada pemohonan.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pengembangan Aplikasi Monitoring Sertifikasi ini adalah sebagai berikut :

Manfaat bagi instansi :

  1. Meningkatkan pelayanan kepada publik khususnya pemohon sertifikat tanah, sehingga mereka dapat mengetahui sampai tahapan mana permohonannya diproses.
  2. Karyawan yang berhubungan dengan pembuatan sertifikat akan lebih mudah dan lebih cepat dalam melaksanakan tugasnya karena hanya melakukan sekali input data dan status pemohon sertifikat dapat diketahui, sehingga tugas yang sesuai dengan deskripsi kerjanya dapat segera ditindaklanjuti.

Manfaat bagi penulis :

  1. Merupakan sarana dalam mempraktekkan dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari dunia pendidikan
  2. Menambah pengetahuan penulis dalam proses pengolahan data .

Manfaat bagi pembaca :

  1. Dapat memberikan wacana baru tentang pengolahan data pada Kantor Pertanahan Kota Balikpapan yang nantinya dapat dikembangkan lebih lanjut.
Demikian pembahasan tentang tugas akhir yang berjudul Sistem Informasi Monitoring Sertifikat Tanah : Bagian I.

Semoga Bermanfaat

contoh iklan

0 komentar:

Posting Komentar