Sistem Pendukung Keputusan – Adalah sistem yang dipergunakan untuk memberi dukungan pada proses pengambilan keputusan. Sistem didefinisikan sebagai kumpulan objek yang memiliki keterkaitan fungsi dan prosedur untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem pengambilan keputusan atau sering disingkat SPK, berkaitan dengan elemen-elemen keputusan seperti pengambilan keputusan, tool pengambilan keputusan, aturan dan ide atau prinsip dengan tujuan mencari solusi atas permasalahan keputusan yang dihadapi.
Definisi Keputusan
Kata keputusan sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan, karena berhubungan dengan masalah solusi. Definisi dari keputusan pada umumnya adalah pilihan (Choise), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Jika berhubungan dengan proses, maka keputusan adalah keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang diberi label keputusan.
Keputusan dipandang sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktivasi yang berhubungan dan tidak hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana. Dengan kata lain, keputusan merupakan kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan. Keputusan dapat diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan, yaitu:
- Strategis, keputusan dengan ciri : Ketidakpastian besar dan orientasi masa depan.
- Taktis, keputusan dengan ciri : Berhubungan dengan aktivitas jangka pendek dan alokasi sumber-sumber daya guna mencapai sasaran.
- Teknik, keputusan dengan ciri: Standar-standar ditetapkan dan bersifat deterministik, mengusahakan agar tugas sfesifik diimplementasikan dengan efektif dan efisien.
Metode Keputusan
Adalah Model keputusan relevan dengan model secara umum. Dan Model didefinisikan sebagai representasi sederhana dari suatu keadaan nyata.
Proses Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan terdapat model proses pengambilan keputusan yang terdiri dari 3 fase, yaitu:
1. Penelusuran (Intellegence)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah.
2. Perancangan (Design)
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Beberapa hal yang dilakukan dalam pembentukan model tahap perancangan ini diantaranya:
- Strukturisasi model
- Pemilihan kriteria untuk evaluasi, termasuk penetapan tingkat aspirasi untuk menetapkan suatu tujuan yang layak.
- Pengembangan alternatif.
- Memperkirakan hasil, dikaitkan dengan ketersediaan informasi yang mempengaruhi ketidakpastian atau kepastian dari suatu hasil solusi.
3. Pemilihan (Choise)
Dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian di implementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
4. Implementasi (Implementation)
Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang diambil.
Tahap Pemodelan
Pemodelan pada dasarnya merupakan proses membangun atau membentuk sebuah model, dalam bahasa formal tertentu, dari suatu system nyata berdasarkan sudut pandang tertentu. Sistem nyata akan dilihat dan dibaca oleh pemodelan dan bentuk citra atau gambaran tertentu.
Pemodelan dilakukan dalam beberapa tahapan, tahapan ini menjadi arah bagi pemodelan untuk membuat model yang memiliki kriteria dengan tingkat generalisasi tinggi, mekanisme transparan, berpotensi untuk dikembangkan peneliti lain, dan peka terhadap perubahan asumsi.
Karakteristik SPK pada Pengolahan Informasi
Pada pengolahan informasi/data terdapt konsep-konsep pengolahan, yaitu: Pengolahan Data Elektronik (PDE), Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Sistem Pendukung Keputusan (SPK). SPK pada pengolahan informasi adalah kemajuan secara revolusioner dari SIM dan PDE. Karena untuk PDE pengolahan data yang terfokus pada data, sedangkan SIM pengolahan data yang terfokus pada keputusan.
SPK merupakan sistem yang ditujukan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi lagi, dengan karakteristik sebagai berikut:
- Berfokus pada keputusan, ditujukan pada Manager puncak dan pengambil keputusan.
- Menekan pada fleksibilitas, adaptibilitas dan respon cepat.
- Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan.
SPK dari sudut teorikal, tidak hanya sekedar evolusioner dari PDE dan SIM, tetapi SPK merupakan kelas sistem informasi yang berinteraksi dengan bagian-bagian lain dari sistem informasi manajemen secara keseluruhan untuk mendukung aktivitas pengambilan keputusan dalam organisasi.
Karakteristik-karakteristik dasar SPK
Karakteristik dasar SPK terdiri dari 6 yaitu :
- Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by perception.
- Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap mengontrol proses pengambilan keputusan.
- Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah-masalah terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur.
- Menggunakan model-model matematis dan statistik yang sesuai.
- Memiliki subsistem- subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
- Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi.
Komponen- komponen SPK
SPK terdiri dari 3 komponen utama atau subsistem yaitu:
- Subsistem Manajemen Basis Data (database)
- Subsistem data merupakan komponen SPK penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dalam suatu basis data (database) yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut sistem manajemen basis data (database mangement sistem).
- Subsistem Manajemen Basis Model (model base)
- Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model tersebut diorganisasikan oleh pengelola model yaitu basis model (model base).
- Subsistem Manajemen Basis Dialog (user sistem interface)
- Keunikan lain dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem dengan pemakai secara interaktif. Fasilitas ini dikenal dengan subsistem dialog. Melalui sistem dialog inilah sistem di implementasikan sehingga pemakai dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang.
Penentuan Kriteria
Sifat-sifat yang harus diperhatikan dalam memilih kriteria pada setiap persoalan pengambilan keputusan adalah sebagi berikut :
1. Lengkap
Kriteria yang dipilih harus dapat mencakup seluruh aspek penting dalam persoalan tersebut. Suatu set kriteria disebut lengkap apabila set ini dapat menunjukkan seberapa jauh seluruh tujuan dapat dicapai.
2. Operasional
Kriteria yang baik harus dapat digunakan dalam analisis. Sifat operasional ini mencakup beberapa pengertian, antara lain bahwa set kriteria ini harus mempunyai arti bagi pengambilan keputusan, sehingga ia dapat benar-benar menghayat implikasinya terhadapalternatif yang ada. Selain itu, jika tujuan pengambilan keputusan ini harus dapat digunakan sebagai sarana untuk meyakinkan pihak lain, maka set kriteria ini harus dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan penjelasan atau untuk berkomunikasi.
3. Tidak Berlebihan
Kriteria yang dipilih tidak berlebihan untuk menghindari perhitungan yang berulang. Proses menentukan set kriteria diusahakan menghindari kriteria yang mengandung pengertian yang sama.
4. Minimum
Jumlah kriteria harus minimum dengan tujuan agar lebih mengkonprehensifkan persoalan. Semakin banyak kriteria yang dilibatkan maka semakin sukar pula untuk dapat menghayati permasalahan dengan baik, lebih jauh lagi, jumlah perhitungan yang diperlukan dalam analisis akan semakin banyak.
Demikian pembahasan singkat tentang Sistem Pendukung Keputusan.
Sumber : Eliyani, Decision Support System Untuk Penentuan Modal Kerja
0 komentar:
Posting Komentar